Jumat, 26 Agustus 2011

Kosmetik yang Sehat dan Aman

Perempuan yang rutin menggunakan produk-produk yang mengandung perusak hormon ini dalam banyak kasus akan menderita gangguan kesuburan, dan meningkatkan resiko kanker pada anak-anak mereka. Namun tahukah Anda, bahwa ada beberapa produk make-up yang terbuat dari bahan yang kurang baik untuk kulit? Bahan kimia yang dimaksud adalah biomutagen, yang bisa mengacaukan keseimbangan hormon dalam tubuh. Salah satunya phthalates, yang merupakan bahan kimia yang digunakan dalam parfum, kosmetik, kuteks, dan plastik.

berikut cara memilih kosmetik yg sehat :
1. Menggunakan bahan organik. 
Secara umum, bahan-bahan ini aman dan hanya sedikit mengandung zat kimia. Anda tetap harus mengecek lagi label yang mencantumkan bahan-bahan yang dipakai, dan pastikan tidak ada yang berbahaya.
2. Gunakan make-up yang simpel. 
Lebih sedikit yang Anda pakai akan lebih baik. Kurangi penggunakan bahan make-up yang tidak perlu untuk keperluan sehari-hari.
3. Jangan menggunakan make-up yang mengandung parfum. 
Ada sebagian make-up atau kosmetik yang memang menggunakan parfum sebagai tambahan untuk produknya. Perlu Anda ketahui, bahan kimia yang bisa merusak tubuh umumnya terdapat pada bahan yang mudah meresap ke pori-pori tubuh dan masuk ke aliran darah. Seperti parfum, contohnya.
4. Kurangi penggunaan kuteks.
 Saat memulas cat kuku, pastikan Anda berada dalam ruangan yang terbuka (bau cat kuku yang umumnya mengandung zat kimia bisa meresap masuk lewat pernafasan). Akan lebih baik jika Anda menghindari cat kuku yang mengandung phthalates. Begitu juga dengan cat rambut.
5. Buat daftar belanja Anda.
Lembaga non profit bernama Environmental Working Grup memiliki data lengkap tentang produk-produk yang bebas biomutagen. 

selanjutnya tips memilih kosmetik yg aman bagi kulit anda:
1. Jenis Kulit
Ketahui dengan benar jenis kulit. Pada umumnya, hampir 80 persen orang Indonesia berjenis kulit kombinasi (berminyak di area T: dahi, hidung, dahi). Pilih kosmetik, seperti pelembap, foundation, atau bedak yang sesuai jenis kulit.
2. Hentikan Berbagi Kosmetik Pribadi
Jika melihat tester di pertokoan atau mall, jangan langsung tergiur mencobanya. Minta pramuniaga yang ada membersihkan kosmetik tersebut sebelum digunakan. Setelah digunakan Anda juga harus langsung membersihkannya kembali daripada menunggu sampai di rumah. Karena akibat berbagi, Anda tidak tahu penyakit apa yang dapat ditularkan oleh kosmetik tersebut. Tips amannya, gunakan pada area lengan, jangan ke wajah untuk mengecek warna.
3. Alergy Testing
Sebelum membeli kosmetik, harus perhatikan kandungan kimia dalam kosmetik tersebut. Apabila kulit bermasalah, gunakan kosmetik untuk kulit sensitif yang kandungan kimianya telah teruji. Anda juga harus memperhatikan pengecekan sederhana pada kosmetik tersebut. Misalnya mengoleskan di bagian lengan atau belakang leher sambil searching kosmetik lainnya. Apabila merasa gatal jangan beli, atau stop pemakaian.
4. Jauhi dari Matahari
Simpan kosmetik Anda dalam wadah atau tempat yang jauh dari panas atau sinar matahari. Selain dapat merusak kualitas, juga dapat menurunkan warna kosmetik. Anda juga harus telaten menutup rapat-rapat kosmetik setelah menggunakannya. Untuk mencegahnya dari kotoran debu serta kuman-kuman dalam udara.
5. Cermati Lama Penyimpanan Kosmetik
Bijaksanalah dalam menyimpan kosmetik yang Anda gunakan. Jangan memaksa apabila usianya sudah lebih dari dua atau tiga tahun. Karena, dapat membuat infeksi pada kulit serta menyebabkan iritasi fatal.
Usia lipstick, maskara, bedak, foundation, pelembab dan eye shadow rata-rata dapat bertahan sampai dua tahun. Namun, produk liquid atau cairan usianya lebih muda dibandingkan kosmetik tersebut.
6. Bersihkan Alat Kosmetika
Perhatikan kebersihan alat kosmetika Anda. Biasakan mencuci alat tersebut secara rutin sebelum menggunakannya. Debu dan kotoran serta minyak wajah yang menempel dapat memicu perkembangbiakan bakteri yang jahat. Dengan demikian, bukannya cantik wajah Anda akan bermasalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar